Selasa, 20 Oktober 2015

Resume Jurnal

Psikologi & Teknologi Internet



Penggunaan Internet Sebagai Media Sumber Literatur oleh Mahasiswa Program  Magister : Pendekatan Model TAM (Technology Acceptance Model) yang Dimodifikasi
 
I. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang dinamis, arus modernisasi dan globalisas tidak lagi dapat dihindari oleh masyarakat dunia. Perkembangan berbagai macam teknologi membuat kehidupan manusia menjadi suatu era dan peradaban yang baru. Dilihat dari kegunaannya, jelas sekali teknologi telah berpengaruh besar terhadap berbagai bidang kehidupan, contohnya saja politik, ekonomi, sosial & budaya, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, bahkan hiburan dan seni sekalipun. Hebat sekali, bukan? Tetapi berdoa saja, jangan sampai kehidupan manusia dikendalikan sepenuhnya oleh teknologi. We are human, not a robot. Right?
Perkembangan salah satu teknologi yang paling pesat sampai pada masa sekarang ini adalah teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari penemuan pesawat telepon, radio, hingga komputer. Lalu sekarang-sekarang yang paling mutakhir, internet. Internet yang memiliki dua fungsi sekaligus, sumber informasi dan media komunikasi. Bisa dibilang, sebagai mahasiswa harusnya sudah tidak asing lagi dengan internet ini. Hampir semua tugas kuliah yang diberikan dosen dapat diselesaikan dengan bantuan informasi dari “si internet” ini. Diselesaikan dengan mudah, cepat, dan praktis alias simple. Singkatnya, internet merupakan media sumber literatur bagi mahasiswa. Dan khususnya mahasiswa program magister pada penelitian ini. Tetapi bagaimana dengan buku-buku yang biasanya dijadikan sumber utama pengerjaan tugas sekolah maupun kuliah? Buku masih menjadi sumber yang luar biasa tentunya, kualitasnya juga tiada tanding. Lalu apa yang membuat mayoritas mahasiswa sekarang lebih memilih menggunakan internet sebagai sumber informasi?
Internet jelas sekali bukan hanya pemberi atau penyedia informasi lengkap dan media pertukaran data/komunikasi lainnya. Jika ditilik lebih lanjut, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mahasiswa memilih dan menggunakan internet sebagai media sumber literatur. Untuk menemukan faktor-faktor tersebut, peneliti juga menggunakan pendekatan TAM yang sudah dimodifikasi dalam hal prediksi. Pemanfaatan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa dan faktor mengapa inilah yang akan dibahas lebih jauh pada resume/ringkasan penelitian ini.
II.        Tujuan Penelitian
Adanya beberapa tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Ø  Menguji penggunaan model TAM yang sudah dimodifikasi pada berhasil atau tidaknya konsep model ini diaplikasikan dalam bidang edukasi.
Ø  Mengetahui prediksi serta hipotesis mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media sumber literatur.

III.      Landasan Teori
Information Technology Association of America (ITAA) dalam (Sutarman, 2012, hal. 4) mendefinisikan teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak yang berbasis komputer.
Internet adalah jaringan yang menghubungkan sekitar satu juta jaringan komputer dari bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dan sekolah di seluruh dunia dengan cepat, langsung, dan hemat (Turban, Rainer, & Potter, 2006, hal. 674). Seluruh jaringan komputer di internet saling berkomunikasi menggunakan standar protokol yang dikenal dengan sebutan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang merupakan cara standar untuk memaketkan dan mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dalam waktu yang relatif cepat, tanpa rusak dan hilang (Darmawan, 2012, hal. 99). Kadir & Triwahyuni (2005: 449) menjelaskan bahwa ada beberapa layanan yang disediakan oleh internet adalah e-mail, newsgroup, mailing list, irc (internet relay chat), telnet, ftp (file transfer protocol), sarana gopher, archie, veronica (very-easy rodent-orientednetwide index to computer archives), wais (wide area information servers), dan World Wide Web.
Model Penerimaan Teknologi atau yang biasa disebut TAM (Technology Acceptance Model) diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986. TAM adalah model riset terpopuler untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi informasi (Mutlu & Efeoglu, 2013). TAM merupakan pengembangan atas teori yang terlebih dahulu sudah ada yaitu TRA (Theory of Reasoned Action) oleh Ajzen dan Fishbein (1975) (Windarta, 2011). TRA merupakan model riset yang mampu menjelaskan tentang prediksi minat seseorang variabel-variabel keperilakuan yang berbeda.
Davis (1989) memberikan saran dan implikasi untuk penelitian selanjutnya bahwa penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel tambahan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dengan model TAM. Beberapa variabel independen akan diuji di dalam penelitian ini yaitu antara lain persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media sumber  literatur.  Penelitian  ini  menggunakan  konteks  penerimaan  teknologi  informasi dengan model TAM yang dimodifikasi pada sudut pandang bidang pendidikan. Adapun model penelitian ini telah dijelaskan pada gambar berikut.
 


Perumusan & Pengembangan Hipotesis
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai ukuran seseorang mempercayai bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan membantu meningkatkan performa kinerjanya (Davis, 1989). Anggraini (2012) menjelaskan bahwa konstruk persepsi kegunaan menitikberatkan pada kegunaan dari suatu teknologi yang diadopsi, dimana dalam pemanfaatannya, teknologi tersebut dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pengguna.
Pengertian dari konstruk persepsi kemudahan penggunaan adalah ukuran seseorang mempercayai bahwa tidak dibutuhkan usaha dalam memahami teknologi informasi tertentu (Davis, 1989). Mir et al. (2013) menjelaskan bahwa penerimaan teknologi informasi akan meningkat jika seseorang mempercayai penggunaan teknologi informasi tertentu lebih mudah dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Isi (content) didefinisikan oleh Huizingh (2000) sebagai informasi,  feature, atau jasa yang ditawarkan di dalam website. Persepsi atas isi (content) dapat diukur dari seberapa berkualitas informasi yang disajikan oleh internet (Huizingh, 2000). Kualitas informasi yang disajikan oleh internet merupakan ukuran untuk melihat persepsi seseorang mengambil keputusan dalam menggunakan internet (Ranganathan, 2002). Tarafdar (2005) berpendapat bahwa  seorang  pengguna  sistem  informasi  lebih  menyukai  website  yang  memiliki  isi (content) informasi komprehensif. Alshare et al. (2005; 2008) berpendapat bahwa persepsi isi internet dapat memberikan pengaruh terhadap pertimbangan seseorang akan menggunakan internet atau tidak dikarenakan informasi internet. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persepsi isi internet adalah ukuran seseorang mempercayai informasi yang disajikan oleh internet.
Keterbukaan (openness) adalah salah satu variabel independen dari dimensi pengaruh personal dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi yang digunakan oleh Yoon et al. (2012). Nov & Ye (2008) menyatakan bahwa di dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi, sebaiknya peneliti juga memperhatikan personalitas individu. Hal ini dikarenakan  personalitas secara  langsung  mempengaruhi  perubahan  keputusan  individu dalam menerima  atau menolak  penggunaan  teknologi  informasi.  Walczuch  et  al.  (2004) dalam Gu & Wang (2009) menjelaskan bahwa seseorang dengan pemikiran terbuka akan cenderung mudah menerima teknologi infromasi baru.
IV.        Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat S2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi  dan  Bisnis  Universitas  Brawijaya  Malang  yang  menggunakan  internet  sebagai media sumber literatur. Peneliti memilih seluruh mahasiswa S2 yang masih aktif di Jurusan Akuntansi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sebagai populasi dikarenakan mahasiswa merupakan konsumen internet serta menjadi sumber daya manusia di bidang pendidikan (akademis). Populasi yang tersedia di dalam penelitian ini adalah sebesar 329 orang.
Teknik pengumpulan data di dalam kuesioner ini adalah teknik survei. Sedangkan jenis survei  yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah jenis  group survey. Group survey dilakukan di tempat group berada. Peneliti juga telah menggunakan aturan atas pembentukan item-item pernyataan di dalam kuesioner tersebut.
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini akan menggunakan analisis Partial Least Squares  (PLS).  PLS  adalah  teknik  statistika  multivariat  yang  melakukan  pembandingan antara  variabel  dependen  berganda  dan  variabel  independen.  Di  dalam  PLS  model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (Jogiyanto & Abdillah, 2009).
V.      Hasil dan Pembahasan

 

 

 


Tabel   4.2   menjelaskan   tentang   karakteristik   responden   yang   berhasil   peneliti kumpulkan dalam item-item pernyataan kuesioner. Karakteristik responden dijelaskan dalam beberapa kategori  yaitu jenis kelamin, semester  yang sedang ditempuh oleh responden, indeks prestasi kumulatif, pilihan sumber literatur yang biasa digunakan oleh responden, dan tingkat relevansi yang diyakini responden pada saat mendapatkan sumber literatur dari internet.

 
 

 

 

Jadi dapat dilihat hasilnya bahwa persepsi kegunaan tidak dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister. Namun, hasil penelitian ini berhasil menjelaskan bahwa persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan berpengaruh signifikan  positif  terhadap  penggunaan  internet  sebagai  media  sumber  literatur  oleh mahasiswa program magister. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menjelaskan bahwa persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan teknologi informasi.
VI.        Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model TAM yang dimodifikasi berhasil diterapkan pada penelitian ini dalam konteks penerimaan internet di bidang edukasi. Penelitian ini juga telah menjelaskan hubungan antara beberapa variabel penelitian, yang terdiri atas persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa. Dan sudah ditunjukkan pula pada hasil & pembahasan penelitian, persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister. Tetapi untuk persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan menjadi determinan dalam mempengaruhi mahasiswa menggunakan serta memanfaatkan internet sebagai media sumber literatur. Beberapa variabel penelitian itulah yang akhirnya diketahui sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister.
Jurnal penelitian ini cukup lengkap, semuanya disusun secara runtut dan jelas. Bahasanya juga mudah dipahami, banyak tabel dan gambar keterangan yang membantu pengertian dari tiap sub-babnya. Mungkin hanya satu kritik saya pada penelitian ini, data perhitungan yang rumit menggunakan teori dan rumus-rumus ilmiah agak sedikit sulit untuk dimengerti. Tetapi selebihnya dan secara keseluruhan, jurnal ini bagus dan berguna bagi semua pembacanya terutama dosen/pengajar di kampus. Karena dengan adanya penelitian ini dapat membantu para dosen memiliki acuan dalam memahami persepsi mahasiswa terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur. Pemahaman dosen terhadap persepsi mahasiswa akan memungkinkan munculnya arahan terkait penugasan kuliah yang berhubungan dengan informasi-informasi bersumber internet.
Saran saya untuk penelitian semacam ini ke depannya agar dilakukan dengan berbagai model. Tidak hanya model TAM yang dimodifikasi, tetapi model penelitian yang lain yang akhirnya bisa diaplikasikan ke dalam konteks penerimaan internet di bidang pendidikan. Saya juga berharap akan semakin banyak jenis penelitian yang bertemakan teknologi informasi terutama internet. Selain perkembangannya yang dinamis, penggunaan dan pemanfaatannya juga akan mengikuti alur kehidupan manusia dari generasi ke generasi. Yang sangat penting untuk terus dipelajari dan diteliti, yang nantinya hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman/acuan untuk menggunakan internet yang tidak hanya sebagai media sumber literatur tetapi juga kegunaan dan manfaat lainnya. Serta memanfaatkan internet secara positif dan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan, tidak menyimpang/menyalahgunakan internet itu sendiri ke hal yang negatif.