Penggunaan Internet Sebagai Media Sumber Literatur oleh Mahasiswa
Program Magister : Pendekatan Model TAM
(Technology Acceptance Model) yang Dimodifikasi
I. Latar Belakang
Seiring perkembangan
zaman yang dinamis, arus modernisasi dan globalisas tidak lagi dapat dihindari
oleh masyarakat dunia. Perkembangan berbagai macam teknologi membuat kehidupan
manusia menjadi suatu era dan peradaban yang baru. Dilihat dari kegunaannya,
jelas sekali teknologi telah berpengaruh besar terhadap berbagai bidang
kehidupan, contohnya saja politik, ekonomi, sosial & budaya, pertahanan dan
keamanan, pendidikan, kesehatan, bahkan hiburan dan seni sekalipun. Hebat
sekali, bukan? Tetapi berdoa saja, jangan sampai kehidupan manusia dikendalikan
sepenuhnya oleh teknologi. We are human,
not a robot. Right?
Perkembangan salah satu
teknologi yang paling pesat sampai pada masa sekarang ini adalah teknologi
informasi dan komunikasi. Mulai dari penemuan pesawat telepon, radio, hingga
komputer. Lalu sekarang-sekarang yang paling mutakhir, internet. Internet yang
memiliki dua fungsi sekaligus, sumber informasi dan media komunikasi. Bisa
dibilang, sebagai mahasiswa harusnya sudah tidak asing lagi dengan internet
ini. Hampir semua tugas kuliah yang diberikan dosen dapat diselesaikan dengan
bantuan informasi dari “si internet” ini. Diselesaikan dengan mudah, cepat, dan
praktis alias simple. Singkatnya,
internet merupakan media sumber literatur bagi mahasiswa. Dan khususnya
mahasiswa program magister pada penelitian ini. Tetapi bagaimana dengan buku-buku
yang biasanya dijadikan sumber utama pengerjaan tugas sekolah maupun kuliah?
Buku masih menjadi sumber yang luar biasa tentunya, kualitasnya juga tiada
tanding. Lalu apa yang membuat mayoritas mahasiswa sekarang lebih memilih
menggunakan internet sebagai sumber informasi?
Internet jelas sekali
bukan hanya pemberi atau penyedia informasi lengkap dan media pertukaran
data/komunikasi lainnya. Jika ditilik lebih lanjut, ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi mahasiswa memilih dan menggunakan internet sebagai media sumber
literatur. Untuk menemukan faktor-faktor tersebut, peneliti juga menggunakan
pendekatan TAM yang sudah dimodifikasi dalam hal prediksi. Pemanfaatan internet
sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa dan faktor mengapa inilah yang akan
dibahas lebih jauh pada resume/ringkasan penelitian ini.
II.
Tujuan Penelitian
Adanya beberapa tujuan dari penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Ø Menguji
penggunaan model TAM yang sudah dimodifikasi pada berhasil atau tidaknya konsep
model ini diaplikasikan dalam bidang edukasi.
Ø Mengetahui
prediksi serta hipotesis mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media sumber literatur.
III.
Landasan Teori
Information Technology Association of America (ITAA) dalam (Sutarman,
2012, hal. 4) mendefinisikan teknologi informasi adalah
suatu studi, perancangan, pengembangan,
implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak yang berbasis komputer.
Internet adalah jaringan yang
menghubungkan sekitar satu juta jaringan komputer
dari bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dan sekolah di seluruh dunia dengan cepat,
langsung,
dan
hemat (Turban, Rainer,
& Potter, 2006, hal. 674). Seluruh jaringan komputer
di internet saling berkomunikasi menggunakan standar protokol yang dikenal dengan sebutan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang merupakan cara standar untuk
memaketkan dan mengalamatkan data
komputer (sinyal elektronik) sehingga data dapat dikirim ke komputer terdekat atau
keliling
dunia dalam waktu yang relatif cepat,
tanpa rusak dan hilang (Darmawan, 2012, hal. 99). Kadir & Triwahyuni (2005:
449) menjelaskan bahwa
ada
beberapa layanan yang disediakan oleh internet adalah e-mail, newsgroup, mailing list,
irc (internet relay chat), telnet, ftp (file transfer
protocol), sarana gopher, archie, veronica
(very-easy rodent-orientednetwide index to computer
archives), wais
(wide area information
servers), dan World Wide Web.
Model Penerimaan
Teknologi atau yang biasa disebut TAM (Technology Acceptance Model) diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986. TAM
adalah model riset terpopuler untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi informasi (Mutlu & Efeoglu, 2013). TAM merupakan pengembangan atas teori yang terlebih dahulu sudah ada
yaitu TRA
(Theory of Reasoned Action) oleh Ajzen dan Fishbein (1975) (Windarta, 2011). TRA
merupakan model riset yang mampu menjelaskan tentang prediksi minat seseorang variabel-variabel keperilakuan yang berbeda.
Davis
(1989) memberikan saran dan implikasi untuk penelitian selanjutnya bahwa
penelitian
selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel tambahan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dengan model TAM.
Beberapa variabel independen
akan
diuji di dalam penelitian
ini
yaitu antara lain
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan yang
mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media
sumber literatur. Penelitian ini menggunakan
konteks
penerimaan teknologi
informasi dengan model TAM yang dimodifikasi pada sudut pandang bidang pendidikan.
Adapun
model penelitian ini telah dijelaskan
pada gambar
berikut.
Perumusan
& Pengembangan Hipotesis
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai ukuran seseorang mempercayai bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan membantu meningkatkan performa kinerjanya (Davis,
1989). Anggraini (2012)
menjelaskan
bahwa konstruk
persepsi kegunaan
menitikberatkan pada kegunaan
dari
suatu teknologi yang diadopsi, dimana dalam pemanfaatannya, teknologi
tersebut dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pengguna.
Pengertian dari konstruk persepsi kemudahan
penggunaan adalah ukuran seseorang mempercayai bahwa tidak dibutuhkan usaha dalam memahami teknologi informasi tertentu (Davis, 1989). Mir et al. (2013) menjelaskan bahwa penerimaan teknologi informasi akan
meningkat jika seseorang mempercayai penggunaan teknologi informasi tertentu
lebih mudah
dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Isi (content) didefinisikan oleh Huizingh (2000) sebagai informasi, feature, atau jasa
yang ditawarkan di dalam website. Persepsi atas isi (content) dapat diukur dari seberapa
berkualitas informasi yang disajikan oleh internet (Huizingh, 2000). Kualitas informasi yang
disajikan oleh internet merupakan ukuran untuk melihat persepsi seseorang mengambil keputusan dalam menggunakan
internet (Ranganathan,
2002). Tarafdar
(2005) berpendapat bahwa seorang pengguna sistem informasi
lebih menyukai
website
yang memiliki isi (content) informasi komprehensif. Alshare et al. (2005; 2008) berpendapat bahwa persepsi isi internet dapat memberikan pengaruh terhadap pertimbangan seseorang akan menggunakan
internet atau
tidak
dikarenakan informasi internet.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa persepsi isi internet adalah ukuran seseorang mempercayai informasi yang disajikan oleh
internet.
Keterbukaan (openness) adalah salah
satu variabel independen dari dimensi
pengaruh personal dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi yang digunakan oleh
Yoon et al. (2012). Nov
& Ye (2008) menyatakan bahwa di dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi, sebaiknya peneliti juga memperhatikan personalitas individu. Hal ini dikarenakan personalitas secara langsung
mempengaruhi perubahan keputusan individu dalam menerima
atau menolak penggunaan teknologi
informasi. Walczuch et al. (2004) dalam Gu & Wang (2009)
menjelaskan bahwa seseorang dengan pemikiran terbuka akan
cenderung
mudah menerima teknologi infromasi baru.
IV.
Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah
mahasiswa tingkat S2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang
menggunakan
internet sebagai
media sumber literatur. Peneliti memilih
seluruh mahasiswa S2 yang masih aktif
di Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sebagai populasi
dikarenakan
mahasiswa merupakan
konsumen internet serta menjadi sumber daya manusia di bidang pendidikan (akademis). Populasi yang tersedia di dalam penelitian ini adalah sebesar 329 orang.
Teknik pengumpulan data di dalam kuesioner ini adalah
teknik
survei. Sedangkan jenis survei yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah jenis
group survey. Group survey
dilakukan di tempat group berada. Peneliti juga telah menggunakan aturan atas pembentukan
item-item pernyataan di dalam kuesioner tersebut.
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini akan menggunakan analisis Partial Least Squares (PLS). PLS adalah
teknik statistika multivariat yang melakukan pembandingan
antara
variabel
dependen berganda
dan
variabel
independen. Di
dalam
PLS
model
pengukuran digunakan untuk uji validitas dan
reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk
uji
kausalitas (Jogiyanto
& Abdillah, 2009).
V.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 4.2 menjelaskan tentang karakteristik responden yang berhasil peneliti
kumpulkan dalam item-item pernyataan kuesioner. Karakteristik responden dijelaskan dalam beberapa kategori yaitu jenis kelamin, semester yang sedang ditempuh
oleh responden, indeks prestasi kumulatif, pilihan
sumber literatur yang biasa digunakan oleh responden, dan
tingkat relevansi yang diyakini responden pada saat mendapatkan sumber
literatur dari
internet.
Jadi dapat dilihat hasilnya bahwa persepsi
kegunaan tidak dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa
program magister.
Namun, hasil penelitian ini berhasil menjelaskan bahwa persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas
keterbukaan berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet
sebagai media sumber literatur
oleh mahasiswa program
magister. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menjelaskan bahwa persepsi kemudahan penggunaan,
persepsi isi internet, dan
personalitas keterbukaan
dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan teknologi informasi.
VI.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model TAM yang dimodifikasi
berhasil diterapkan pada penelitian ini dalam konteks penerimaan internet di
bidang edukasi. Penelitian ini juga telah menjelaskan hubungan antara beberapa
variabel penelitian, yang terdiri atas persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi
isi internet, dan personalitas keterbukaan yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa. Dan sudah ditunjukkan pula pada hasil
& pembahasan penelitian, persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh
mahasiswa program magister. Tetapi untuk persepsi kemudahan penggunaan,
persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan menjadi determinan dalam
mempengaruhi mahasiswa menggunakan serta memanfaatkan internet sebagai media
sumber literatur. Beberapa variabel penelitian itulah yang akhirnya diketahui
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet sebagai media
sumber literatur oleh mahasiswa program magister.
Jurnal
penelitian ini cukup lengkap, semuanya disusun secara runtut dan jelas.
Bahasanya juga mudah dipahami, banyak tabel dan gambar keterangan yang membantu
pengertian dari tiap sub-babnya. Mungkin hanya satu kritik saya pada penelitian
ini, data perhitungan yang rumit menggunakan teori dan rumus-rumus ilmiah agak
sedikit sulit untuk dimengerti. Tetapi selebihnya dan secara keseluruhan,
jurnal ini bagus dan berguna bagi semua pembacanya terutama dosen/pengajar di
kampus. Karena dengan adanya penelitian ini dapat membantu para dosen memiliki
acuan dalam memahami persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur. Pemahaman dosen terhadap persepsi mahasiswa akan
memungkinkan munculnya arahan terkait penugasan kuliah yang
berhubungan dengan informasi-informasi
bersumber
internet.
Saran
saya untuk penelitian semacam ini ke depannya agar dilakukan dengan berbagai
model. Tidak hanya model TAM yang dimodifikasi, tetapi model penelitian yang
lain yang akhirnya bisa diaplikasikan ke dalam konteks penerimaan internet di
bidang pendidikan. Saya juga berharap akan semakin banyak jenis penelitian yang
bertemakan teknologi informasi terutama internet. Selain perkembangannya yang
dinamis, penggunaan dan pemanfaatannya juga akan mengikuti alur kehidupan
manusia dari generasi ke generasi. Yang sangat penting untuk terus dipelajari
dan diteliti, yang nantinya hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman/acuan
untuk menggunakan internet yang tidak hanya sebagai media sumber literatur
tetapi juga kegunaan dan manfaat lainnya. Serta memanfaatkan internet secara
positif dan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan, tidak menyimpang/menyalahgunakan
internet itu sendiri ke hal yang negatif.