Selasa, 17 November 2015

Tes Psikologi Online & Etika Penelitian dari Sumber Internet

Psikologi dan Teknologi Internet


Tes Psikologi Online dan Etika dalam Penelitian

Tes Psikologi atau lebih dikenal dengan sebutan psikotes. Psikotes jelas sekali menjadi sebuah salah satu syarat untuk masuk ke sekolah, universitas, kerja kantoran, ataupun perusahaan industri. Secara singkat, psikotes adalah suatu tes yang diujikan pada seseorang dilihat dari aspek-aspek psikis yang meliputi kognitif (intelegensi, logika, problem solving) serta emosi (sikap, afektif, perilaku). Dengan tujuan agar dapat mendapat seseorang yang berkualitas (qualified) baik hardskill maupun softskill nya. Tetapi kebanyakan psikotes dilakukan secara langsung, alias face to face dan secara tertulis. Bagaimana jika dilakukan secara online? Bukan menjadi rahasia lagi bagi publik, bahwa kita dapat mengakses apa saja di internet. Termasuk layanan online yang menyediakan berbagai tes-tes psikologi, entah itu dari suatu lembaga online maupun organisasi tertentu yang mem-publish secara online.
Tes psikologi online dipastikan sangat berguna bagi orang-orang yang ingin mendaftar kerja atau lembaga pemerintah, bahkan sekolah dan universitas. Mereka dapat berlatih terus, mengetahui berbagai macam jenis soal psikotes yang akan dihadapi nantinya, mempersiapkan diri lebih baik, hingga akhirnya hasilnya pun juga sesuai yang diharapkan. Akses psikotes online juga terbilang mudah, bermodalkan komputer dan jaringan internet kita bisa memperoleh banyak variasi psikotes. Toh jika kamu ingin mencoba psikotes tanpa adanya tujuan tertentu, hanya sekadar “ingin tahu” berapa nilai dan kemampuanmu yang sesungguhnya. Itu betul-betul disarankan, sangat bagus untuk menambah pengetahuan sampai mengevaluasi diri mengenai kemampuan dan kualiatas diri sendiri. So, psikotes ini patut dicoba bagi siapapun! Good luck.
Hampir semua penelitian mengandung informasi-informasi yang diambil dari sumber buku. Seiring majunya perkembangan teknologi, informasi apapun terkait penelitian yang sedang dilakukan bisa diambil melalui internet. Jadi bisa dikatakan bahwa internet merupakan sumber informasi bagi penelitian-penelitian yang dilakukan. Informasi dari internet tersebut bisa diperoleh dari publikasi-publikasi online yang sudah terkumpul pada website tertentu. Contoh utamanya seperti jurnal, e-book, wikipedia, website resmi suatu lembaga pendidikan/organisasi, bahkan sampai blog. Jika kita mengambil suatu informasi tertentu dari suatu buku, kita akan menulis nama buku serta pengarangnya sebagai daftar pustaka/referensi. Lalu jika kita mengambil informasi secara online, apakah harus dicantumkan pula sumbernya? Jelas iya jawabannya. Kita tidak ingin dituduh sebagai plagiat ataupun orang yang menyabotase karya orang lain secara ilegal. Hukumannya bisa sampai belasan tahun penjara dan denda ratusan juta, undang-undang terkait penjeplakkan karya orang lain tanpa izin memang sudah ditegakkan secara jelas. Berikut saya akan mencoba uraikan sedikit tentang etika penelitian dalam pengambilan informasi dari sumber internet agar kita tidak dituduh sebagai plagiator.

  •  Seberapa sedikit atau banyak potongan informasi yang kita kutip atau ambil dari karya orang lain, tetap kita harus mencantumkan sumber (website atau situs apa), referensi, juga nama pengarang karya tersebut. Bukan saja kita menghormati karyanya dengan mencantumkan namanya, tapi kita juga menghargai usahanya telah membuat sebuah karya yang bagus dan bisa berguna bagi orang lain.
  • Meminta persetujuan ataupun izin langsung dari si pengarang karya, yang dimaksudkan agarinformasi atau data yang diambil untuk menjadi bagian dari penelitian yang dilakukan.
  •   Pastikan tujuan diambilnya informasi dari karya seseorang tersebut dimaksudkan baik dan positif serta bermanfaat bagi orang lain melalui penelitian yang dilakukan. Karena bisa jadi informasi yang diambil dari karya seseorang itu disalahgunakan demi tujuan-tujuan tertentu yang salah dan bersifat merugikan (baik bagi pengarang karya yang informasinya diambil maupun orang lain yang mendapat hasil penelitiannya).
  • Seorang peneliti harus mengetahui etika-etika dasar penelitian yang berkaitan dengan norma-norma. Yaitu : norma hukum (bila terjadi pelanggaran maka akan dikenakan sanksi), norma sosial (menjunjung tinggi nilai-nilai masyarakat, agar penelitian yang dilakukan dapat berguna dan bermanfaat),  dan norma moral (mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian).

        Last words, usahakan karya apapun yang kamu kerjakan harus berdasarkan kreativitas sendiri. Selain menghindari plagiarisme, kamu juga bisa mengembangkan kreativitas dan kemampuan diri. Tetapi kalau sudah karya ilmiah, pastikan sumbernya juga harus teruji secara ilmiah dan resmi.

Selasa, 03 November 2015

Diskusi - Komunitas Online

Psikologi & Teknologi Internet

 

Mengenal Goodreads Indonesia

              Apakah yang ada di pikiran kamu ketika mendengar nama “goodreads” pertama kali? Secara tidak langsung pikiran kita akan merujuk ke satu hal, buku. Diambil dari kata”reads”, yang artinya membaca. Jika kita penasaran mengenai info suatu buku, lalu kita googling maka akan muncul berbagai website termasuk goodreads. Jadi apakah goodreads ini semacam situs pemberi info deskripsi buku-buku (judul buku, nama pengarang, penerbit, waktu terbit, tebal halaman, dll)? Apakah buku yang diulas adalah karya dalam negeri atau bahkan luar negeri? Dan bagaimana dengan adanya forum diskusi tentang review serta resensi buku pada website yang satu ini? Satu hal yang ternyata benar dan pasti, goodreads ini memang selalu berurusan dengan “buku-buku”.
              Goodreads adalah satu satu forum ulasan buku terbesar di dunia. Kita dapat mengetahui berbagai macam genre buku hingga yang merupakan favorit orang-orang. Awalnya memang goodreads hanya mengulas buku-buku internasional karya pengarang luar negeri, jarang sekali buku karya dalam negeri kita Indonesia menjadi  ulasan di forum besar ini. Sampai akhirnya, tepat pada tanggal 7 Juni 2007, Femmi Syahrani membentuk Goodreads Indonesia. Goodreads Indonesia merupakan sebuah komunitas/grup di goodreads.com yang cakupannya dunia (worldwide). Yang tentunya dengan tujuan utama mengumpulkan buku-buku berbahasa Indonesia dan menjadi wadah bagi para pembaca buku berbahasa Indonesia yang ingin mendiskusikan buku-buku tersebut.
              Goodreads Indonesia tidak melulu isinya tentang review dan resensi buku, banyak manfaat lainnya yang bisa didapat. Contohnya saja, akes mencari buku yang kita inginkan akan lebih mudah yang dilengkapi langsung dengan berbagai ulasan serta resensinya. Kita juga bisa tahu buku mana saja yang sedang populer atau trending, sangat membantu kita memilih buku lainnya sebagai rekomendasi. Kita coba bahas satu-satu ya hal-hal menarik dari Goodreads Indonesia secara singkat berikut ini (kalau mau versi lengkapnya ayo mampir ke blog-blog teman saya :D
-     Ajang Kenalan dan Ucapan Salam
   Disini kita bisa menyapa sesama anggota grup forum ini, bahkan juga bisa berkenalan melalu fasilitas kolom komentar yang disediakan. Pribahasa lama yang super eksis sampai sekarang, tak kenal maka tak sayang, ayo saling mengucapkan salam dan sapa agar kita bisa mengenal lebih dekat. Bisa jadi orang yang kita sapa itu punya selera buku yang sama dengan kita, bisa saling berbagi cerita, dan akhirnya menjadi teman dekat di kehidupan nyata. Atau bagi yang jomblo, siapa tahu bisa menjadi pacar − kesempatan kan? Syaratnya hanya satu, kita harus join grup ini atau istilah gampangnya mendaftar/register dulu untuk menjadi member grup ini.
-     Buku & Membaca
   Pada bagian ini kita bisa berbagi cerita alias sharing berbagai pengetahuan ataupun pengalaman yang dimiliki masing-masing anggota. Cerita-cerita ini juga bisa berbentuk topik, yang hanya berupa pertanyaan lalu nanti para anggota yang lain bisa menjawab dan berargumen. Intinya, kita betul-betul sedang dalam forum diskusi pada bagian ini.
-     Agenda Buku dan Kabar Buku
   Dilihat dari judul bagian yang satu ini harusnya kita sudah tahu akan seperti apa isinya. Bagian ini banyak membahas tentang kapan terbitnya buku baru, kegiatan acara/event buku yang diselenggarakan di beberapa kota, atau semacam bazaar buku di berbagai tempat (termasuk diskon-diskon buku :D).
-     Usulan & Ajakan
   Bagian yang satu ini cukup menarik buat diri saya pribadi. Karena forum goodreads yang seharusnya menjadi grup diskusi tetapi bisa juga menjadi tempat mencari lowongan kerja. Banyak sekali informasi lowongan kerja, jelas masih berhubungan dengan buku. Entah itu lowongan kerja di perusahaan penerbit buku atau event-event, maupun magang. Untuk ajakannya, disini banyak sekali lomba dan kompetisi menulis bagi para anggota forum yang tertarik untuk ikut. Bisa meliputi lomba resensi buku, lomba menulis cerpen/naskah, pengisian kuesioner penelitian tentang buku pun juga ada.
-     Kliping Artikel Koran/Majalah
   Kita bisa mendapat berbagai review dan resensi buku dari koran/majalah. Selain review ataupun resensi, bagian ini juga menyajikan berbagai artikel dari koran/majalah. Yang nantinya akan dibahas oleh para anggota grup yang akhirnya menjadi forum diskusi lagi.
-     Tanya-Jawab & Info Goodreads
   Pada bagian ini kita bisa bertanya ataupun memberi berbagai pertanyaan mengenai informasi seputar buku. Pertanyaannya seperti judul buku yang dicari, seri/edisi buku yang sudah terbitan lama, tips-tips merawat buku, dll. Untuk info goodreads kurang lebih sama dengan “customer service” bagi para anggota baru GRI. Jadi pertanyaanya meliputi cara-cara mencari review buku, memasukkan data buku yang ingin di-share, hingga permasalahan teknis lainnya.
-     Festival Pembaca Indonesia
   Bagian ini merupakan info tentang acara festival yang diselenggarakan oleh founder serta tim moderator GRI sebagai apresiasi bagi para pembaca Indonesia. Maka itu festival utamanya adalah Anugerah Pembaca Indonesia (setiap tahun) – Indonesia Readers Festival.
            
               Dilihat dari ulasan sedikit diatas mengenai Goodreads Indonesia, sudah tidak diragukan lagi situs ini terbukti menjadi komunitas online yang sangat baik dan positif bagi kita semua yang hendak mengunjunginya atau bahkan sudah menjadi anggota. Terutama bagi para pembaca yang suka sekali informasi apapun mengenai buku termasuk update-an buku-buku baru yang keren, dis ntang info-info menarik yang disajikan para anggota.Tetapi pembaca maupun anggota juga dituntut untuk menjadi pembaca aktif, dengan ikut berkomentar atau berargumen mengenai topik tertentu. Sejalan dengan visi & misi Goodreads Indonesia, yang tidak mau berhenti hanya pada tahapan sebagai komunitas pembaca pasif. Melainkan menjadi komunitas pembaca aktif yang diwujudkan dalam pelbagai kegiatan baik kegiatan di dunia maya maupun di dunia nyata.
              Hingga saat ini, sudah tercatat bahwa komunitas literasi Goodreads Indonesia memiliki 14.748 member online (tahun 2015). Kamu belum terdaftar menjadi anggota GRI? Komunitas online buku terbesar di Indonesia kamu lewatkan begitu saja? Bahasa inggrisnnya, too bad and pity for you. Ingat, ibarat buku adalah jendela dunia. Jendela yang terus menambah wawasan dan pengetahuanmu. Isilah kegiatan keseharianmu dengan hal positif dan berguna, niscaya masa depan yang cerah sudah menantimu. Sekian nasihat psikologi pendek dari saya :)
Baca Itu Seru! – Thanks to www.goodreads.com/group/show/345-goodreads-indonesia dan www.bacaituseru.org

Selasa, 20 Oktober 2015

Resume Jurnal

Psikologi & Teknologi Internet



Penggunaan Internet Sebagai Media Sumber Literatur oleh Mahasiswa Program  Magister : Pendekatan Model TAM (Technology Acceptance Model) yang Dimodifikasi
 
I. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang dinamis, arus modernisasi dan globalisas tidak lagi dapat dihindari oleh masyarakat dunia. Perkembangan berbagai macam teknologi membuat kehidupan manusia menjadi suatu era dan peradaban yang baru. Dilihat dari kegunaannya, jelas sekali teknologi telah berpengaruh besar terhadap berbagai bidang kehidupan, contohnya saja politik, ekonomi, sosial & budaya, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, bahkan hiburan dan seni sekalipun. Hebat sekali, bukan? Tetapi berdoa saja, jangan sampai kehidupan manusia dikendalikan sepenuhnya oleh teknologi. We are human, not a robot. Right?
Perkembangan salah satu teknologi yang paling pesat sampai pada masa sekarang ini adalah teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari penemuan pesawat telepon, radio, hingga komputer. Lalu sekarang-sekarang yang paling mutakhir, internet. Internet yang memiliki dua fungsi sekaligus, sumber informasi dan media komunikasi. Bisa dibilang, sebagai mahasiswa harusnya sudah tidak asing lagi dengan internet ini. Hampir semua tugas kuliah yang diberikan dosen dapat diselesaikan dengan bantuan informasi dari “si internet” ini. Diselesaikan dengan mudah, cepat, dan praktis alias simple. Singkatnya, internet merupakan media sumber literatur bagi mahasiswa. Dan khususnya mahasiswa program magister pada penelitian ini. Tetapi bagaimana dengan buku-buku yang biasanya dijadikan sumber utama pengerjaan tugas sekolah maupun kuliah? Buku masih menjadi sumber yang luar biasa tentunya, kualitasnya juga tiada tanding. Lalu apa yang membuat mayoritas mahasiswa sekarang lebih memilih menggunakan internet sebagai sumber informasi?
Internet jelas sekali bukan hanya pemberi atau penyedia informasi lengkap dan media pertukaran data/komunikasi lainnya. Jika ditilik lebih lanjut, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mahasiswa memilih dan menggunakan internet sebagai media sumber literatur. Untuk menemukan faktor-faktor tersebut, peneliti juga menggunakan pendekatan TAM yang sudah dimodifikasi dalam hal prediksi. Pemanfaatan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa dan faktor mengapa inilah yang akan dibahas lebih jauh pada resume/ringkasan penelitian ini.
II.        Tujuan Penelitian
Adanya beberapa tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Ø  Menguji penggunaan model TAM yang sudah dimodifikasi pada berhasil atau tidaknya konsep model ini diaplikasikan dalam bidang edukasi.
Ø  Mengetahui prediksi serta hipotesis mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media sumber literatur.

III.      Landasan Teori
Information Technology Association of America (ITAA) dalam (Sutarman, 2012, hal. 4) mendefinisikan teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak yang berbasis komputer.
Internet adalah jaringan yang menghubungkan sekitar satu juta jaringan komputer dari bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dan sekolah di seluruh dunia dengan cepat, langsung, dan hemat (Turban, Rainer, & Potter, 2006, hal. 674). Seluruh jaringan komputer di internet saling berkomunikasi menggunakan standar protokol yang dikenal dengan sebutan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang merupakan cara standar untuk memaketkan dan mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dalam waktu yang relatif cepat, tanpa rusak dan hilang (Darmawan, 2012, hal. 99). Kadir & Triwahyuni (2005: 449) menjelaskan bahwa ada beberapa layanan yang disediakan oleh internet adalah e-mail, newsgroup, mailing list, irc (internet relay chat), telnet, ftp (file transfer protocol), sarana gopher, archie, veronica (very-easy rodent-orientednetwide index to computer archives), wais (wide area information servers), dan World Wide Web.
Model Penerimaan Teknologi atau yang biasa disebut TAM (Technology Acceptance Model) diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986. TAM adalah model riset terpopuler untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi informasi (Mutlu & Efeoglu, 2013). TAM merupakan pengembangan atas teori yang terlebih dahulu sudah ada yaitu TRA (Theory of Reasoned Action) oleh Ajzen dan Fishbein (1975) (Windarta, 2011). TRA merupakan model riset yang mampu menjelaskan tentang prediksi minat seseorang variabel-variabel keperilakuan yang berbeda.
Davis (1989) memberikan saran dan implikasi untuk penelitian selanjutnya bahwa penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel tambahan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dengan model TAM. Beberapa variabel independen akan diuji di dalam penelitian ini yaitu antara lain persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa S2 sebagai media sumber  literatur.  Penelitian  ini  menggunakan  konteks  penerimaan  teknologi  informasi dengan model TAM yang dimodifikasi pada sudut pandang bidang pendidikan. Adapun model penelitian ini telah dijelaskan pada gambar berikut.
 


Perumusan & Pengembangan Hipotesis
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai ukuran seseorang mempercayai bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan membantu meningkatkan performa kinerjanya (Davis, 1989). Anggraini (2012) menjelaskan bahwa konstruk persepsi kegunaan menitikberatkan pada kegunaan dari suatu teknologi yang diadopsi, dimana dalam pemanfaatannya, teknologi tersebut dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pengguna.
Pengertian dari konstruk persepsi kemudahan penggunaan adalah ukuran seseorang mempercayai bahwa tidak dibutuhkan usaha dalam memahami teknologi informasi tertentu (Davis, 1989). Mir et al. (2013) menjelaskan bahwa penerimaan teknologi informasi akan meningkat jika seseorang mempercayai penggunaan teknologi informasi tertentu lebih mudah dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Isi (content) didefinisikan oleh Huizingh (2000) sebagai informasi,  feature, atau jasa yang ditawarkan di dalam website. Persepsi atas isi (content) dapat diukur dari seberapa berkualitas informasi yang disajikan oleh internet (Huizingh, 2000). Kualitas informasi yang disajikan oleh internet merupakan ukuran untuk melihat persepsi seseorang mengambil keputusan dalam menggunakan internet (Ranganathan, 2002). Tarafdar (2005) berpendapat bahwa  seorang  pengguna  sistem  informasi  lebih  menyukai  website  yang  memiliki  isi (content) informasi komprehensif. Alshare et al. (2005; 2008) berpendapat bahwa persepsi isi internet dapat memberikan pengaruh terhadap pertimbangan seseorang akan menggunakan internet atau tidak dikarenakan informasi internet. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persepsi isi internet adalah ukuran seseorang mempercayai informasi yang disajikan oleh internet.
Keterbukaan (openness) adalah salah satu variabel independen dari dimensi pengaruh personal dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi yang digunakan oleh Yoon et al. (2012). Nov & Ye (2008) menyatakan bahwa di dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi, sebaiknya peneliti juga memperhatikan personalitas individu. Hal ini dikarenakan  personalitas secara  langsung  mempengaruhi  perubahan  keputusan  individu dalam menerima  atau menolak  penggunaan  teknologi  informasi.  Walczuch  et  al.  (2004) dalam Gu & Wang (2009) menjelaskan bahwa seseorang dengan pemikiran terbuka akan cenderung mudah menerima teknologi infromasi baru.
IV.        Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat S2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi  dan  Bisnis  Universitas  Brawijaya  Malang  yang  menggunakan  internet  sebagai media sumber literatur. Peneliti memilih seluruh mahasiswa S2 yang masih aktif di Jurusan Akuntansi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sebagai populasi dikarenakan mahasiswa merupakan konsumen internet serta menjadi sumber daya manusia di bidang pendidikan (akademis). Populasi yang tersedia di dalam penelitian ini adalah sebesar 329 orang.
Teknik pengumpulan data di dalam kuesioner ini adalah teknik survei. Sedangkan jenis survei  yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah jenis  group survey. Group survey dilakukan di tempat group berada. Peneliti juga telah menggunakan aturan atas pembentukan item-item pernyataan di dalam kuesioner tersebut.
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini akan menggunakan analisis Partial Least Squares  (PLS).  PLS  adalah  teknik  statistika  multivariat  yang  melakukan  pembandingan antara  variabel  dependen  berganda  dan  variabel  independen.  Di  dalam  PLS  model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (Jogiyanto & Abdillah, 2009).
V.      Hasil dan Pembahasan

 

 

 


Tabel   4.2   menjelaskan   tentang   karakteristik   responden   yang   berhasil   peneliti kumpulkan dalam item-item pernyataan kuesioner. Karakteristik responden dijelaskan dalam beberapa kategori  yaitu jenis kelamin, semester  yang sedang ditempuh oleh responden, indeks prestasi kumulatif, pilihan sumber literatur yang biasa digunakan oleh responden, dan tingkat relevansi yang diyakini responden pada saat mendapatkan sumber literatur dari internet.

 
 

 

 

Jadi dapat dilihat hasilnya bahwa persepsi kegunaan tidak dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister. Namun, hasil penelitian ini berhasil menjelaskan bahwa persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan berpengaruh signifikan  positif  terhadap  penggunaan  internet  sebagai  media  sumber  literatur  oleh mahasiswa program magister. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menjelaskan bahwa persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan dapat dijadikan determinan dalam mempengaruhi penggunaan teknologi informasi.
VI.        Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model TAM yang dimodifikasi berhasil diterapkan pada penelitian ini dalam konteks penerimaan internet di bidang edukasi. Penelitian ini juga telah menjelaskan hubungan antara beberapa variabel penelitian, yang terdiri atas persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa. Dan sudah ditunjukkan pula pada hasil & pembahasan penelitian, persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister. Tetapi untuk persepsi kemudahan penggunaan, persepsi isi internet, dan personalitas keterbukaan menjadi determinan dalam mempengaruhi mahasiswa menggunakan serta memanfaatkan internet sebagai media sumber literatur. Beberapa variabel penelitian itulah yang akhirnya diketahui sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet sebagai media sumber literatur oleh mahasiswa program magister.
Jurnal penelitian ini cukup lengkap, semuanya disusun secara runtut dan jelas. Bahasanya juga mudah dipahami, banyak tabel dan gambar keterangan yang membantu pengertian dari tiap sub-babnya. Mungkin hanya satu kritik saya pada penelitian ini, data perhitungan yang rumit menggunakan teori dan rumus-rumus ilmiah agak sedikit sulit untuk dimengerti. Tetapi selebihnya dan secara keseluruhan, jurnal ini bagus dan berguna bagi semua pembacanya terutama dosen/pengajar di kampus. Karena dengan adanya penelitian ini dapat membantu para dosen memiliki acuan dalam memahami persepsi mahasiswa terhadap penggunaan internet sebagai media sumber literatur. Pemahaman dosen terhadap persepsi mahasiswa akan memungkinkan munculnya arahan terkait penugasan kuliah yang berhubungan dengan informasi-informasi bersumber internet.
Saran saya untuk penelitian semacam ini ke depannya agar dilakukan dengan berbagai model. Tidak hanya model TAM yang dimodifikasi, tetapi model penelitian yang lain yang akhirnya bisa diaplikasikan ke dalam konteks penerimaan internet di bidang pendidikan. Saya juga berharap akan semakin banyak jenis penelitian yang bertemakan teknologi informasi terutama internet. Selain perkembangannya yang dinamis, penggunaan dan pemanfaatannya juga akan mengikuti alur kehidupan manusia dari generasi ke generasi. Yang sangat penting untuk terus dipelajari dan diteliti, yang nantinya hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman/acuan untuk menggunakan internet yang tidak hanya sebagai media sumber literatur tetapi juga kegunaan dan manfaat lainnya. Serta memanfaatkan internet secara positif dan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan, tidak menyimpang/menyalahgunakan internet itu sendiri ke hal yang negatif.