Semua manusia dilahirkan menjadi sosok individu yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Individu yang masing-masing memiliki kemampuan
dan potensi diri yang khas dan bisa dibilang unik. Kemampuan atau potensi diri
inilah yang biasa disebut sebagai kreativitas. Kreativitas bersifat naluriah
dan bebas, tidak dipaksakan timbul dari pihak dalam maupun luar pribadi
tersebut. Kreativitas tidak hanya berpusat pada proses berpikir, tetapi bisa
juga dihasilkan oleh pengetahuan dan pengalaman kehidupan sehari-hari yang didapat sehingga
dijadikan suatu acuan untuk dikelola dan dilatih menjadi sebuah kreativitas.
Kreativitas harus dibarengi dengan kemampuan berpikir yang luas, luwes,dan
fleksibel serta intuitif juga imajinatif. Karena kreativitas mengutamakan nilai
originalitas bukan nilai hasil karya orang lain.
Jika kita ditanya tentang kreativitas apa yang kita punya,
apa yang akan kamu jawab? Tentu kamu akan berpikir sejenak, merenung, dan
berusaha menggali diri sendiri apa sebenarnya kreativitas yang dipunyai. Sebagian
besar orang ditanya seperti itu akan merasa bingung sekaligus malu jika ternyata
mereka baru menyadari bahwa mereka tak punya kreativitas apa-apa. Jelas itu
rasa yang salah, karena setiap orang pasti memiliki kreativitas dalam dirinya,
tergantung bagaimana kita menanggapi “tanda-tanda” kreativitas itu. Jadi,
berusahalah untuk lebih peka dan berani membuka diri. Tidak perlu takut untuk
menunjukkan kreativitas diri, di mata orang lain mungkin bukan sesuatu yang
cukup berharga, tapi cukup berharga nilainya bagi dirimu sendiri. Berbanggalah.
Menurut pendekatan Psiko Biologis, ada suatu konsep yang
dinamakan pendekatan 4P. Yaitu merupakan suatu pendekatan yang melihat
kreativitas dari segi pribadi, pendorong (press), proses,
dan produk
kreativitas. Bisakah kamu coba mendeskripsikan apa sebenarnya
kreativitasmu berdasarkan cara pendekatan 4P ini? Okay, biarkanlah saya menjadi
orang pertama disini yang akan mendeskripsikan kreativitas yang saya punya
berdasarkan pendekatan 4P ini. Simak ya ulasan berikut! J
Saya bukan orang yang memiliki bakat menonjol apalagi segudang
prestasi. Saya memiliki banyak hobi dan kegemaran yang biasa saya lakukan di
waktu senggang, bisa saya sebut sebagai kreativitas kah? Bisa saja. Selama saya
menanggapi serius kreativitas itu dan berusaha untuk tekun dalam proses pelatihan
kreativitas itu, supaya nantinya kreativitas itu bisa jadi berguna. Anyway, jujur saja saya bisa dibilang
memiliki perkembangan kognitif yang cukup bagus. Jadi kegiatan sekolah saya yang
dimulai dari TK hingga SMA, tidak memiliki kesulitan berarti dalam hal
akademiknya. Semua lancar mulus dan bahkan selalu memegang title ‘orang pintar’. Saya tidak menyombong, tapi logika
sederhananya begini ; orang pintar cenderung banyak akal dan memiliki pola
pikir bagus dalam hal memecahkan masalah. Semakin banyak cara, semakin kreatif
lah orang itu memecahkan masalahnya. Inilah kaitan antara otak pintar dengan kreativitas,
dimana cara berpikir yang kreatif membuat kita lebih mudah dalam pemecahan berbagai
masalah.
Saya juga tipe orang yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekitar, sangat peka terhadap kondisi lingkungan serta orang-orang
yang terlibat. Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga tidak
sulit bagi saya untuk berbaur dan bergaul dalam suatu kehidupan sosial. Saya
memiliki good sense of humor, atau
nama lainnya saya suka segala sesuatu berbau humor. Dan itu terbawa sampai
dengan cara saya berkomunikasi dengan orang lain, terutama teman-teman akrab
saya. Saya membuat lelucon atau semacamnya untuk mendinginkan suasana agar
tidak canggung atau garing istilah
gaulnya. Kebetulan saya juga sangat menyukai seni. Seni apapun itu menurut saya
indah. Terutama musik. Saya bisa bernyanyi cukup bagus, dan cukup akan
pengetahuan bidang vokal atau tarik suara. Meskipun saya tidak bisa bermain alat
musik, tapi dengan bernyanyi, saya bisa merasakan melodi dan instrumen musik
itu sendiri dengan nada-nada suara yang indah. Saya juga memiliki kreativitas
yang bagus dalam hal mewarnai gambar serta hiasan apapun. Saya tidak bisa
menggambar dengan bagus, tapi jika mewarnai, saya jagonya. Saya bisa mewarnai suatu
gambar dengan gabungan-gabungan warna yang sepadan dan menarik untuk dilihat.
Begitu juga menghias. Bisa dibilang saya cukup kreatif dalam menghias apapun.
Entah itu gambar, tulisan, bahkan benda-benda fisik sekalipun. Dan terakhir,
saya mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam pengerjaan tugas yang berorganisasi
atau berkelompok. Khususnya tugas disini adalah pembuatan mading bahkan buletin
atau majalah sekolah. Semacam kemampuan dalam karya tulis.
Kreativitas yang saya sebutkan diatas sebagian besar
pendorong terbesarnya adalah diri saya sendiri, termasuk keyakinan akan diir
sendiri dan tanggung jawab. Teman-teman saya ketika masa sekolah juga
memberikan banyak motivasi untuk melakukan bahkan menekuni semua kreativitas
itu. Contohnya saja, teman saya yang memuji suara saya bagus, teman saya yang
bekerja sama dan berdiskusi untuk tema majalah sekolah bulanan, dan lain-lain.
Tidak lupa juga, dukungan keluarga saya juga cukup membantu. Orangtua saya yang
selalu mengingatkan saya untuk terus belajar, tidak tidur larut malam, dan giat
dalam memberikan nasihat-nasihat positif. Dan salah satu pendorong terbesar
saya juga untuk mengembangkan kreativitas yang saya punya adalah komitmen terhadap
tujuan akhir dari kreativitas itu.
Proses dari perwujudan kreativitas itupun juga tidak gampang
saya lalui. Saya harus memiliki tekad yang cukup kuat untuk terus melakukan
usaha-usaha mengembangkan kreativitas itu, usaha atau tindakan sekecil apapun.
Belajar dengan tekun adalah hal pasti untuk tetap mengasah otak menjadi lebih
berkembang. Menyanyi lagu yang disukai 5-10 menit dalam sehari, akan
menyenangkan mood kita. Mengobrol dengan teman dekat, bercerita, saling berbagi
pengalaman dengan gaya komunikasi yang mengasikkan. Itu semua adalah
proses-proses sederhana yang bisa saya jalani dalam kehidupan keseharian.
Last but not least,
produk kreativitas. Pengembangan kreativitas yang saya lakukan bisa dibilang
belum memberikan manfaat ataupun kegunaan yang konkret bagi lingkungan sekitar
saya. Tetapi sebenarnya, secara tidak langsung suatu kreativitas yang kita
punya bisa menyenangkan juga membahagiakan bagi orang-orang terdekat kita. Baik
itu karena kreativitasnya bagus, menarik, indah, ataupun menghibur. Contoh
pastinya adalah saya sendiri. Saya bisa cukup menyenangkan orang tua saya
ketika nilai akademik sekolah saya memuaskan. Saya bisa cukup menghibur
teman-teman saya dengan gaya komunikasi yang lucu, dan sebagainya.
Yeah… Akhirnya, setelah panjang lebar saya menjelaskan dan
mendeskripsikan kreativitas yang saya punya, sekarang giliran kamu-kamu ya!
Jangan berpikir negatif dulu, coba gali perlahan-lahan, pasti ketemu deh apa
kreativitas yang kalian punya. Kalian pasti akan kaget ketika akhirnya mengetahui bahwa kalian memiliki “bakat
terpendam”. Good luck!