Pembelajaran yang Sesuai dengan
Siswa Berbakat
1.
Jelaskan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia
tentang pelayanan pendidikan anak berbakat seperti tertuang dalam UU No. 2
Tahun 1989 pasal 8 ayat (2) dan pasal 24 ayat (1)!
2.
Mengapa pembelajaran untuk anak berbakat
sebaiknya dengan sistem pembelajaran dengan modul?
3.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan modul!
4.
Gambarkan dengan bagan tahap-tahap kegiatan
belajar dalam sistem pembelajaran dengan modul! Dan jelaskan pula kegiatan belajar
setiap tahap dalam sistem pembelajaran dengan modul tersebut!
5.
Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen dalam
Modul!
6.
Bagaimana peran guru khusus pada waktu
pembelajaran dengan modul dimulai? Berikan contoh kongkret!
7.
Bagaimana peran guru khusus pada waktu
pembelajaran modul sedang berlangsung? Berikan contoh kongkret!
8.
Bagaimana peran guru khusus pada waktu
pembelajaran dengan modul berakhir? Berikan contoh kongkret!
9.
Buatlah sebuah Modul Pembelajaran Kreativitas
pada Mahasiswa Berbakat dari Fakultas Psikologi Semester ke-II!
10.
Cobalah uraikan langkah-langkah penelitian
eksperimen semu (quasi-experiment)
untuk membuktikan bahwa sistem pembelajaran dengan modul tepat untuk anak
berbakat!
Jawab
1.
- UU Nomor
2 Tahun 1989 pasal 8 ayat (2) : “Warga negara yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian
khusus.”
·
UU Nomor 2 Tahun 1989 pasal 24 ayat (1)
menyatakan bahwa setiap peserta didik mempunyai hak menyelesaikan program
pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan.
2. Karena
anak berbakat memiliki potensi yang unggul, mereka cepat memahami dan menguasai
materi pelajaran tanpa banyak memerlukan bantuan guru, menyenangi tantangan,
ini berarti menyenangi tugas-tugas yang sulit dan rumit, maka diperlukan suatu
pembelajaran yang spesifik di mana siswa harus mempelajari materi pelajaran
tanpa dijelaskan oleh guru, mampu menggunakan alat-alat dan sumber-sumber
pelajaran secara mandiri, mampu mengerjakan tugas-tugas, menjawab
pertanyaan-pertanyaan secara mandiri, dan bantuan guru diberikan hanya apabila
diperlukan sekali.
3. Modul
adalah suatu paket pembelajaran yang memuat pedoman tugas-tugas yang
dilaksanakan guru dan bahan ajaran yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa
juga dilakukan secara mandiri, atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri
(self-instructional).
4.
Keterangan :
LKS : Lembar Kegiatan Siswa TF : Tes Formatif
LK : Lembar Kerja P
: Modul/Kegiatan Perbaikan
KLK :
Kunci Lembar Kerja T : Modul/Kegiatan Tambahan
5.
Komponen-komponen Modul :
·
Pedoman Guru/Petunjuk untuk Guru :
menguraikan peranan guru dalam kegiatan belajar-mengajar, mendeskripsikan unit
yang dipelajari siswa, kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa, alat-alat
pelajaran, dan sumber-sumber yang digunakan serta alat evaluasi kemajuan
belajar siswa.
·
Lembar
Kegiatan Siswa : berisi rumusan tujuan instruksional (kompetensi) yang akan
dicapai, kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan, alat-alat pelajaran
dan sumber-sumebr yang akan digunakan, tugas-tugas yang harus diselesaikan.
·
Lembar
Kerja : merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Lembar Kegiatan Siswa
yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan.
·
Kunci
Lembar Kerja : berisi jawaban-jawaban atas pertanyaan atau tugas yang
dimuat dalam Lembaran Kerja. Setelah siswa mengerjakan soal-soal atau
tugas-tugas, selanjutnya siswa baru boleh mencocokkan sendiri jawaban dan
tugasnya dengan Kunci Lembar Kerja.
·
Lembar
Tes Formatif : berisi soal-soal yang harus dikerjakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan/penguasaan, setelah modul dipelajari.
·
Kunci
Lembar Tes Formatif : berisi jawaban-jawaban atas soal-soal dalam Lembar Tes Formulatif. Siswa dapat
mencocokkan sendiri jawabannya dengan Lembar Kunci Tes Formatif.
6. Guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang menimbulkan minat dan merangsang
rasa ingin tahu siswa. Siswa didorong untuk dapat meningkatkan produk.
Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar mandiri. Contoh kongkret : dewasa
ini Indonesia mengalami krisis ekonomi. Menurut Anda faktor-faktor apakah yang
menjadi penyebabnya? Sebutkan beberapa cara menekan laju inflasi! Siswa diberi
kesempatan mencari jawaban, meskipun jawaban tersebut tidak ada di dalam
buku/uraian materi.
7. Menciptakan
suasana hangat dan suasana aman, agar siswa bebas berpikir eksploratif.
Contohnya, suasana hangat = suasana penuh keakraban, jangan terlalu membuat
jarak. Suasana aman, sejauh mungkin hindarilah kritik tetapi berikan banyak
penghargaan. Misalnya dengan ungkapan : “Pada dasarnya caranya sudah benar,
hanya kurang teliti.”
8.
Guru bersikap positif terhadap keberhasilan
maupun kegagalan siswa. Guru juga lebih baik memberikan umpan balik daripada
memberikan penilaian. Contohnya : siswa yang berhasil menyelesaikan Lembar
Kerja dan Tes Formatif dengan baik, diucapkan kata “selamat, kamu berhasil!”. “Lanjutkan
dan tingkatkan usahamu yang sudah baik!”. Sedangkan bagi siswa yang belum berhasil
pada tes nya, guru harus memberi semangat, seperti “Tingkatkan lagi belajarnya,
saya yakin kamu pasti bisa”.
9. -
10. - Persiapan Eksperimen (Penelitian Hibah
Bersaing VII)
→ Sebelum eksperimen dilakukan diadakan
pelatihan kepada guru-guru yang mengampu dalam 5 (lima) bidang studi yaitu
Fisika, Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dan Ekonomi & Akuntansi.
Materi pelatihan meliputi Pelayanan Pendidikan Anak Berbakat, Sistem
Pembelajaran dengan Modul, dan menyusun Modul Pembelajaran Anak Berbakat dalam
lima bidang studi tersebut.
-
Pelaksanaan Eksperimen (Penelitian Hibah Bersain
VII)
→ Diberikan
pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir)
-
Hasil Analisis Data (Penelitian Hibah Bersaing
VII)
→ Analisa skor post-test dari kelima
bidang studi tersebut, lalu nanti akan terdapat perbedaan yang signifikan dalam
masing-masing bidang studi. Hasil analisis ini menunjukkan eksperimen
pembelajaran dengan sistem modul bagi anak berbakat efektif atau efisien. Atau
dengan kata lain Pembelajaran dengan Sistem Modul adalah tepat untuk anak
berbakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar