Jumat, 10 November 2017

Sistem Pakar Tes Kuder

Tes Kuder terdiri atas berbagai macam format/bentuk, antara lain:
1. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)
2. Kuder General Interest Survey (KGIS)
3. Kuder Occupational Interest Survey (KOIS)

Tes Kuder yang sering digunakan di Indonesia adalah dengan bentuk KPR-V. Tes Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V) disusun oleh G. Frederich Kuder dimana perkembangan dari tes ini dimulai dari tahun 1934-1935 di bidang pendidikan. Tes ini mengukur derajat variasi seseorang terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam suatu jabatan tertentu.

Tujuan Tes Kuder adalah sebagai berikut:
1. Membantu suatu perusahaan dalam penerimaan karyawan baru
2. Membantu secara sistematik dalam seleksi pekerjaan
3. Mengukur minat berdasarkan sikap dan ide-ide terhadap suatu pekerjaan

Administrasi Tes Kuder
1. Persiapkan material tes seperti alat tulis, buku persoalan kuder, dan lembar jawaban kuder.
2. Bagikan lembar jawaban dengan posisi bagian yang berisi identitas subjek di bagian atas, mintalah subjek untuk mengisi identitas diri.
3. Bagikan buku persoalan, kemudian berikan instruksi pengerjaan soal.
4. Subjek diminta untuk memilih satu pekerjaan yang paling disukai dan yang paling tidak disukai dari tiap golongan pekerjaan yang terdiri dari 3 pekerjaan, dengan cara memberikan tanda "x" pada lingkaran yang berada di sebelah kiri untuk pekerjaan yang paling disukai dan memilih satu pekerjaan yang paling tidak disukai dengan memberikan tanda "x" pada lingkaran di sebelah kanan.
5. Waktu pengerjaan tes berkisar antara 30-40 menit (pada skala asli), tetapi untuk skala yang berbahasa Indonesia memerlukan waktu sampai 60 menit.


Sabtu, 28 Oktober 2017

Penelitian Ilmiah

Judul: Perbedaan Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Laki-laki Ditinjau dari Keluarga Utuh dan Single Parent

Latar Belakang
            Selama ini mahasiswa hanya diminta untuk lulus menjadi sarjana, mengejar status dibandingkan proses menjadi sarjana. Hingga saat lulus kuliah dan memperoleh gelar akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena kompetensi lulusan yang kurang sesuai dengan permintaan kerja dari pasar industri.
Untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas dan berkompetensi maka mahasiswa harus memiliki kemandirian dalam belajar. Dengan adanya kemandirian belajar, mahasiswa mampu melakukan segala hal sendiri (tugas, ujian, tugas akhir/skripsi), mampu mengembangkan strategi-strategi belajar yang efektif, dan mampu untuk bertangung jawab terhadap apa yang dikerjakan dan dilakukan. Mahasiswa juga akan menjadi sangat terlibat dalam proses belajar selama perkuliahan, tanpa harus menggantungkan diri pada dosen ataupun orang lain.
Kemandirian belajar memang tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, dalam konteks penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki. Kemandirian belajar pada mahasiswa ini terbentuk dari keluarga, dimana struktur keluarga memiliki peranan penting. Pada keluarga utuh, anak akan mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan dukungan motivasi yang besar sehingga akan berdampak pada kemandirian belajarnya. Sedangkan mahasiswa dari keluarga single parent memiliki keterbatasan dukungan dan dampaknya pada kurangnya kemandirian. Untuk itu peneliti tertarik untuk melihat perbedaan kemandirian belajar khususnya pada mahasiswa laki-laki dar keluarga yang utuh dan keuarga single parent.

Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan kemandirian belajar pada mahasiswa laki-laki ditinjau dari struktur keluarga (keluarga utuh dan single parent)

Metode Penelitian
-          Menggunakan metode kuantitatif
-          Alat ukurnya berupa skala kemandirian belajar  (jenis skala Likert)
-          Uji validitas dengan validitas isi, reliabilitas menggunakan alpha cronbach, dibantu menggunakan program aplikasi SPSS.

Jika dibuat suatu sistem berdasarkan topik dari penelitian ilmiah ini, akan termasuk ke dalam CBIS Sistem Penunjang Keputusan (SPK). Karena dengan mengetahui hasil dari pengukuran skala kemandirian belajar, baik hasilnya tinggi atau rendah, dapat membantu perusahaan saat melakukan recruitment. Jika syarat apply pekerjaan tidak hanya mencakup IPK, pengalaman kerja, ataupun sertifikat-sertifikat penunjang. Tetapi bisa mencakup sampai pada sikap/attitude seseorang tersebut, yang bisa menjadi bagian penting dari kinerja karyawan/pegawai tersebut (selain kemampuan akademik).

Ya, mungkin terdapat potensi untuk dilakukannya penelitian terhadap sistem yang berkaitan dengan topik penelitian ilmiah ini. Selama sudah dibentuk skala ukur yang betul-betul mewakili konsep teoritik dari variable yang diukur.

Minggu, 08 Oktober 2017

Implementasi Sistem Informasi Psikologi

Judul Penelitian : Sistem Informasi Penelusuran Minat Pekerjaan dengan Tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)

Latar Belakang
           The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) adalah alat ujian yang pada asalnya dibentuk oleh Miller kemudian disempurnakan oleh Rothwell. Tujuan tes ini untuk mengukur minat pekerjaan berdasarkan ide-ide strereotip terhadap suatu pekerjaan yang bersangkutan, sikapnya terhadap jenis pekerjaan dan bidang pekerjaan dalam masyarakat. Kekurangan dari tes RMIB yaitu saat pengerjaan tes masih memakai kertas dan psikolog masih harus menghitung satu per satu skor peserta tes dengan hitung manual atau kalkulator. Ditambah lagi pada saat administrasi tes juga penghitungan skor yang tidak terlepas dari kesalahan (human error). Tetapi berbeda jika menggunakan sistem aplikasi, peserta tes dapat mengerjakan tes kapan dan dimana saja melalui komputer, laptop atau mobile phone dengan koneksi internet. Psikolog juga dapat mengetahui hasil tes lebih cepat dan hasil perhitungan yang didapat lebih akurat.
Pernyataan diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013) dalam skripsinya yang berjudul Sistem Rekomendasi Pekerjaan berdasarkan Teori Big Five Personality, yaitu memberikan rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian yang dimiliki oleh orang tersebut berdasarkan teori Big Five Personality dari ilmu psikologi. Sehingga masyarakat awam tidak lagi harus menemui seorang psikolog secara langsung, namun hanya dengan melalui aplikasi ini seseorang dapat mengetahui jenis kepribadian dan mengetahui rekomendasi terhadap jenis perkerjaan tertentu yang diminatinya. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah SDLC. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman berbasis web PHP dan MySQL sebagai sistem manajemen database.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Arifin (2014) dalam skripsinya yang berjudul Sistem Penentuan Bakat dan Minat Anak Berbasis Mobile Android, mengatakan setiap orang memiliki minat dan bakat yang berbeda. Minat merupakan dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang menjadi keinginannya. Bakat sendiri merupakan kemampuan yang sudah ada atau bawaan sejak lahir atau kemampuan yang bisa dilatih untuk bisa menguasai hal yang diminati. Pada penelitian ini, diberikan ujian psikotes pada anak kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar (SD).  Ujian psikotes saat ini tidak hanya bisa dilakukan secara tertulis, tapi sudah dikembangkan secara digital salah satunya dengan teknologi mobile Android. Dengan sistem penentuan bakat dan minat berupa psikotes yang diterapkan di mobile/smartphone Android dapat mengetahui bakat dan minat anak, dan hasil ujian tersebut dapat mendorong orang tua untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa memberikan tes yang diterapkan dalam bentuk sistem aplikasi dapat mengefisiensikan waktu pengerjaan dan mempercepat perhitungan hasil tes. Dalam konteks penelitian ini adalah tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB), yang menelusuri sekaligus mengukur minat sesungguhnya pada diri seseorang terhadap jenis dan bidang pekerjaan tertentu berdasarkan ide-ide stereotip dan sikap seseorang tersebut terhadap suatu pekerjaan. Maka itu, dibuat suatu Sistem Informasi Penelusuran Minat Pekerjaan dengan Tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). Dengan adanya sistem aplikasi ini, diperoleh hasil berupa gambaran minat seseorang terhadap pekerjaan tertentu, sehingga hasil tersebut dapat membantu seseorang dalam memilih bidang pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan minatnya.



Sumber : Mabruri, M. F. (2016). Sistem Informasi Penelusuran Minat Pekerjaan dengan Tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). Publikasi Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.