Sabtu, 28 Oktober 2017

Penelitian Ilmiah

Judul: Perbedaan Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Laki-laki Ditinjau dari Keluarga Utuh dan Single Parent

Latar Belakang
            Selama ini mahasiswa hanya diminta untuk lulus menjadi sarjana, mengejar status dibandingkan proses menjadi sarjana. Hingga saat lulus kuliah dan memperoleh gelar akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena kompetensi lulusan yang kurang sesuai dengan permintaan kerja dari pasar industri.
Untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas dan berkompetensi maka mahasiswa harus memiliki kemandirian dalam belajar. Dengan adanya kemandirian belajar, mahasiswa mampu melakukan segala hal sendiri (tugas, ujian, tugas akhir/skripsi), mampu mengembangkan strategi-strategi belajar yang efektif, dan mampu untuk bertangung jawab terhadap apa yang dikerjakan dan dilakukan. Mahasiswa juga akan menjadi sangat terlibat dalam proses belajar selama perkuliahan, tanpa harus menggantungkan diri pada dosen ataupun orang lain.
Kemandirian belajar memang tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, dalam konteks penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki. Kemandirian belajar pada mahasiswa ini terbentuk dari keluarga, dimana struktur keluarga memiliki peranan penting. Pada keluarga utuh, anak akan mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan dukungan motivasi yang besar sehingga akan berdampak pada kemandirian belajarnya. Sedangkan mahasiswa dari keluarga single parent memiliki keterbatasan dukungan dan dampaknya pada kurangnya kemandirian. Untuk itu peneliti tertarik untuk melihat perbedaan kemandirian belajar khususnya pada mahasiswa laki-laki dar keluarga yang utuh dan keuarga single parent.

Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan kemandirian belajar pada mahasiswa laki-laki ditinjau dari struktur keluarga (keluarga utuh dan single parent)

Metode Penelitian
-          Menggunakan metode kuantitatif
-          Alat ukurnya berupa skala kemandirian belajar  (jenis skala Likert)
-          Uji validitas dengan validitas isi, reliabilitas menggunakan alpha cronbach, dibantu menggunakan program aplikasi SPSS.

Jika dibuat suatu sistem berdasarkan topik dari penelitian ilmiah ini, akan termasuk ke dalam CBIS Sistem Penunjang Keputusan (SPK). Karena dengan mengetahui hasil dari pengukuran skala kemandirian belajar, baik hasilnya tinggi atau rendah, dapat membantu perusahaan saat melakukan recruitment. Jika syarat apply pekerjaan tidak hanya mencakup IPK, pengalaman kerja, ataupun sertifikat-sertifikat penunjang. Tetapi bisa mencakup sampai pada sikap/attitude seseorang tersebut, yang bisa menjadi bagian penting dari kinerja karyawan/pegawai tersebut (selain kemampuan akademik).

Ya, mungkin terdapat potensi untuk dilakukannya penelitian terhadap sistem yang berkaitan dengan topik penelitian ilmiah ini. Selama sudah dibentuk skala ukur yang betul-betul mewakili konsep teoritik dari variable yang diukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar