Minggu, 29 Maret 2015

Sepatu Terbang ~ Yeah!



Sepatu Terbang

Sebuah sepatu yang diinginkan oleh hampir semua orang, sangat unik, berbeda dengan sepatu lain, dan benar-benar bermanfaat. Tak perlu mengendarai motor/mobil, tak perlu mengayuh sepeda, apalagi jalan kaki. Cukup pakai sepatu istimewa ini, letakkan tepat pada arah sinar/cahaya matahari. Dan Anda akan dalam keadaan melayang, sekitar 4-5 cm diatas tanah, rasanya seperti terbang! Ya betul, sumber sepatu ini adalah tenaga surya. Mau tahu lebih lanjut keunikan dan kehebatan sepatu terbaru ini? Ayo disimak berikut ini! J
            Ramah lingkungan. Tidak memerlukan bahan bakar apapun sehingga tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan.
            Mudah dipakai, sangat praktis. Pakailah seperti sepatu biasa, arahkan ke matahari, sepatu ini siap digunakan. Tidak perlu menekan tombol on/off seperti mesin umumnya, sangat sederhana bukan cara kerjanya?
            Trendi dan modis. Jangan mengira model sepatu ini jelek atau bahkan kuno, segala tipe ada! Classic, casual, modern, sporty, dan lain-lain.
            Portable. Tidak perlu khawatir sepatu ini tidak bisa dibawa, buktinya sepatu ini bisa dibawa dan dipakai dimana saja.
            Desain yang simple. Tak dibutuhkan mesin rumit berteknologi tinggi, hanya sebuah alat mesin kecil yang mengatur semua setting pada sepatu. Contohnya saja, alat penerima cahaya matahari, motor penggerak, alat penyeimbang, dan sebagainya. Dan itu semua tergabung hanya pada ukuran mini dan desain yang sangat sederhana.
            Anytime. Memang sepatu digunakan paling ideal adalah saat pagi sampai sore hari. Bagaimana dengan malam? Bagaimana jika kondisi hujan atau tak ada sinar matahari? Tenang, ada sumber cadangan. Baterai super yang berukuran mini tapi bertenaga dahsyat. Baterai inilah yang akan tetap menjadi penggerak sepatu meskipun tak ada sinar matahari.

Amazing bukan? Sayangnya, deskripsi diatas hanyalah masih gambaran dalam imajinasi saya. Semoga tahun-tahun ke depan kita bisa menciptakan sepatu ini yah secara betulan!

*Gambar hanya ilustrasi

Selasa, 10 Maret 2015

Diskusi Kelas ~ Menurutmu?

Pertanyaan Diskusi

1.      Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak perempuan terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak?
2.       Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif daripada anak yang berasal dari sosial ekonomi yang rendah?
3.       Anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda?

Hasil Diskusi 

1.       Tidak. Setiap manusia, baik itu laki-laki maupun perempuan dilahirkan dengan potensi atau kemampuan diri yang berbeda-beda. Terlebih lagi lingkungan yang mereka tinggali masing-masing juga berbeda. Sudah jelas proses perkembangan diri manusia sudha berbeda, maka kreativitas setiap orang berbeda juga. Kreativitas seseorang bisa dihasilkan ataupun dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor lingkungan, bahkan faktor internal & eksternal pribadi tersebut.
Mungkin anggapan anak laki-laki lebih kreatif daripada anak perempuan bisa dibilang tidak salah juga. Anak laki-laki cenderung melakukan atau “bermain” dengan hal-hal baru, yang lebih berani dan menantang. Sedangkan anak perempuan lebih memilih aktivitas yang biasa saja, menyenangkan, dan santai. Sehingga kreativitas pada diri anak perempuan kurang terpacu.
2.       Tidak juga. Tingkat ekonomi atau kekayaan dari suatu kelompok sosial bahkan dari seseorangpun, tidak akan berpengaruh pada kemampuan dan kreativitas seorang tersebut. Semakin kaya orang tersebut bukan berarti semakin kreatif pikirannya maupun tindakannya. Semakin miskin juga orang tersebut bukan berarti mereka tidak bisa berpikir atau bertindak kreatif. Kreativitas dihasilkan oleh kemampuan diri dalam mengasah potensi pribadi sendiri, bukan menjadikan tingkat kekayaan maupun status sosial sebagai tolak ukur kreativitas seseorang. Sebaliknya, ketika kita mampu menjadi seorang pribadi yang kreatif, sesungguhnya lah kita akan menjadi kaya. Kaya akan kreativitas dan inovasi yang lebih bermanfaat dan berguna bagi kehidupan orang lain. Jadi, tingkatan ekonomi atau kekayaan tidak mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang. Karena kreativitas merupakan cara berpikir yang bebad dan bertanggung jawab tanpa dibebani oleh hambatan-hambatan yang berkaitan dengan ekonomi.
3.       Tidak. Urutan kelahiran tidak berpengaruh pada tingkat kreativitas seorang individu. Kreativitasnya memang berbeda, tapi bukan tingkat kreativitas antara kakak dan adik itu berbeda. Tingkat kreativitas mereka sama, entah ia lahir pertama atau kedua. Tetapi untuk kreativitas sendiri memang berbeda, karena kreativitas tercipta dari hasil gagasan pemikiran, minat & bakat, serta potensi-potensi yang ada pada diri seseorang yang unik atau berbeda dengan yang lain. Analoginya seperti ini, seorang kakak (urutan kelahiran pertama) memiliki tanggung jawab terhadap adiknya (baik itu tanggung jawab fisik maupun moral). Seorang adik (urutan kelahiran kedua) memiliki perasaan hormat dan bersikap meneladani hal-hal baik dari kakaknya. Disini dapat terlihat antara kakak dan adik mempunyai beban peran masing-masing satu sama lainnya. Beban peran tersebut tidak akan mmpengaruhi “tingkat kreativitas” antara kakak dan adik tersebut. Tingkat kreativitas mereka sejajar, sama sekali tak ada kaitan arau pengaruh dengan urutan kelahiran seseorang. Tingkat kreativitas tidak berarti lebih baik atau lebih tinggi dari tingkat kreativitas adik. Begitu juga sebaliknya.
*        Tingkat kreativitas kakak tidak lebih baik/lebih tinggi dari si adik meskipun kakak adalah seorang dengan urutan kelahiran pertama.
*       Semua kreativitas tergantung individunya sendiri. Sejauh dan sebesar mana keinginan serta usaha seorang tersebut untuk mengasah potensi dan kemampuan dirinya.
                                           
                                 #kelas Pengembangan Kreativitas dan Keterbakatan

Ini Kreativitasku, Kreativitasmu?



Semua manusia dilahirkan menjadi sosok individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Individu yang masing-masing memiliki kemampuan dan potensi diri yang khas dan bisa dibilang unik. Kemampuan atau potensi diri inilah yang biasa disebut sebagai kreativitas. Kreativitas bersifat naluriah dan bebas, tidak dipaksakan timbul dari pihak dalam maupun luar pribadi tersebut. Kreativitas tidak hanya berpusat pada proses berpikir, tetapi bisa juga dihasilkan oleh pengetahuan dan pengalaman  kehidupan sehari-hari yang didapat sehingga dijadikan suatu acuan untuk dikelola dan dilatih menjadi sebuah kreativitas. Kreativitas harus dibarengi dengan kemampuan berpikir yang luas, luwes,dan fleksibel serta intuitif juga imajinatif. Karena kreativitas mengutamakan nilai originalitas bukan nilai hasil karya orang lain.
Jika kita ditanya tentang kreativitas apa yang kita punya, apa yang akan kamu jawab? Tentu kamu akan berpikir sejenak, merenung, dan berusaha menggali diri sendiri apa sebenarnya kreativitas yang dipunyai. Sebagian besar orang ditanya seperti itu akan merasa bingung sekaligus malu jika ternyata mereka baru menyadari bahwa mereka tak punya kreativitas apa-apa. Jelas itu rasa yang salah, karena setiap orang pasti memiliki kreativitas dalam dirinya, tergantung bagaimana kita menanggapi “tanda-tanda” kreativitas itu. Jadi, berusahalah untuk lebih peka dan berani membuka diri. Tidak perlu takut untuk menunjukkan kreativitas diri, di mata orang lain mungkin bukan sesuatu yang cukup berharga, tapi cukup berharga nilainya bagi dirimu sendiri. Berbanggalah.
Menurut pendekatan Psiko Biologis, ada suatu konsep yang dinamakan pendekatan 4P. Yaitu merupakan suatu pendekatan yang melihat kreativitas dari segi pribadi, pendorong (press), proses, dan produk kreativitas. Bisakah kamu coba mendeskripsikan apa sebenarnya kreativitasmu berdasarkan cara pendekatan 4P ini? Okay, biarkanlah saya menjadi orang pertama disini yang akan mendeskripsikan kreativitas yang saya punya berdasarkan pendekatan 4P ini. Simak ya ulasan berikut! J
Saya bukan orang yang memiliki bakat menonjol apalagi segudang prestasi. Saya memiliki banyak hobi dan kegemaran yang biasa saya lakukan di waktu senggang, bisa saya sebut sebagai kreativitas kah? Bisa saja. Selama saya menanggapi serius kreativitas itu dan berusaha untuk tekun dalam proses pelatihan kreativitas itu, supaya nantinya kreativitas itu bisa jadi berguna. Anyway, jujur saja saya bisa dibilang memiliki perkembangan kognitif yang cukup bagus. Jadi kegiatan sekolah saya yang dimulai dari TK hingga SMA, tidak memiliki kesulitan berarti dalam hal akademiknya. Semua lancar mulus dan bahkan selalu memegang title ‘orang pintar’. Saya tidak menyombong, tapi logika sederhananya begini ; orang pintar cenderung banyak akal dan memiliki pola pikir bagus dalam hal memecahkan masalah. Semakin banyak cara, semakin kreatif lah orang itu memecahkan masalahnya. Inilah kaitan antara otak pintar dengan kreativitas, dimana cara berpikir yang kreatif membuat kita lebih mudah dalam pemecahan berbagai masalah.
Saya juga tipe orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, sangat peka terhadap kondisi lingkungan serta orang-orang yang terlibat. Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga tidak sulit bagi saya untuk berbaur dan bergaul dalam suatu kehidupan sosial. Saya memiliki good sense of humor, atau nama lainnya saya suka segala sesuatu berbau humor. Dan itu terbawa sampai dengan cara saya berkomunikasi dengan orang lain, terutama teman-teman akrab saya. Saya membuat lelucon atau semacamnya untuk mendinginkan suasana agar tidak canggung atau garing istilah gaulnya. Kebetulan saya juga sangat menyukai seni. Seni apapun itu menurut saya indah. Terutama musik. Saya bisa bernyanyi cukup bagus, dan cukup akan pengetahuan bidang vokal atau tarik suara. Meskipun saya tidak bisa bermain alat musik, tapi dengan bernyanyi, saya bisa merasakan melodi dan instrumen musik itu sendiri dengan nada-nada suara yang indah. Saya juga memiliki kreativitas yang bagus dalam hal mewarnai gambar serta hiasan apapun. Saya tidak bisa menggambar dengan bagus, tapi jika mewarnai, saya jagonya. Saya bisa mewarnai suatu gambar dengan gabungan-gabungan warna yang sepadan dan menarik untuk dilihat. Begitu juga menghias. Bisa dibilang saya cukup kreatif dalam menghias apapun. Entah itu gambar, tulisan, bahkan benda-benda fisik sekalipun. Dan terakhir, saya mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam pengerjaan tugas yang berorganisasi atau berkelompok. Khususnya tugas disini adalah pembuatan mading bahkan buletin atau majalah sekolah. Semacam kemampuan dalam karya tulis.
Kreativitas yang saya sebutkan diatas sebagian besar pendorong terbesarnya adalah diri saya sendiri, termasuk keyakinan akan diir sendiri dan tanggung jawab. Teman-teman saya ketika masa sekolah juga memberikan banyak motivasi untuk melakukan bahkan menekuni semua kreativitas itu. Contohnya saja, teman saya yang memuji suara saya bagus, teman saya yang bekerja sama dan berdiskusi untuk tema majalah sekolah bulanan, dan lain-lain. Tidak lupa juga, dukungan keluarga saya juga cukup membantu. Orangtua saya yang selalu mengingatkan saya untuk terus belajar, tidak tidur larut malam, dan giat dalam memberikan nasihat-nasihat positif. Dan salah satu pendorong terbesar saya juga untuk mengembangkan kreativitas yang saya punya adalah komitmen terhadap tujuan akhir dari kreativitas itu.
Proses dari perwujudan kreativitas itupun juga tidak gampang saya lalui. Saya harus memiliki tekad yang cukup kuat untuk terus melakukan usaha-usaha mengembangkan kreativitas itu, usaha atau tindakan sekecil apapun. Belajar dengan tekun adalah hal pasti untuk tetap mengasah otak menjadi lebih berkembang. Menyanyi lagu yang disukai 5-10 menit dalam sehari, akan menyenangkan mood kita. Mengobrol dengan teman dekat, bercerita, saling berbagi pengalaman dengan gaya komunikasi yang mengasikkan. Itu semua adalah proses-proses sederhana yang bisa saya jalani dalam kehidupan keseharian.
Last but not least, produk kreativitas. Pengembangan kreativitas yang saya lakukan bisa dibilang belum memberikan manfaat ataupun kegunaan yang konkret bagi lingkungan sekitar saya. Tetapi sebenarnya, secara tidak langsung suatu kreativitas yang kita punya bisa menyenangkan juga membahagiakan bagi orang-orang terdekat kita. Baik itu karena kreativitasnya bagus, menarik, indah, ataupun menghibur. Contoh pastinya adalah saya sendiri. Saya bisa cukup menyenangkan orang tua saya ketika nilai akademik sekolah saya memuaskan. Saya bisa cukup menghibur teman-teman saya dengan gaya komunikasi yang lucu, dan sebagainya.
Yeah… Akhirnya, setelah panjang lebar saya menjelaskan dan mendeskripsikan kreativitas yang saya punya, sekarang giliran kamu-kamu ya! Jangan berpikir negatif dulu, coba gali perlahan-lahan, pasti ketemu deh apa kreativitas yang kalian punya. Kalian pasti akan kaget ketika  akhirnya mengetahui bahwa kalian memiliki “bakat terpendam”. Good luck!