Selasa, 17 Januari 2017

Definisi, Macam, dan Model Komunikasi


1.   Definisi Komunikasi
Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka, Lima istilah kunci dalam perspektif definisi ini: sosial, proses, simbol, makna, dan lingkungan.
Pertama-tama, sepenuhnya diyakini bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial. Ketika menginterpretasikan komunikasi secara sosial (social), makna yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Arrtinya, komunikasi selalu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Ketika komunikasi dipandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi, dan kemampuan.
Kemudian, ketika membicarakan komunikasi sebagai proses (process), hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Komunikasi juga dinamis, kompleks, dan senantiasa berubah.
Istilah ketiga yang diasosiasikan dengan definisi mengenai komunikasi adalah simbol. Simbol (symbol) adalah sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Kata adalah simbol untuk konsep dan benda ─ misalnya, kata cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai cinta; kata kursi merepresentasikan benda yang kita duduki. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dan dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan media.
Selain proses dan simbol,  makna juga memegang peranan penting dalam definisi komunikasi. Makna adalah yang diambil orang dari suatu pesan. Dalam episode-episode komunikasi, pesan dapat memiliki lebih dari satu makna dan bahkan berlapis-lapis makna. Tanpa berbagi makna, kita semua akan mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang sama atau dalam menginterpretasikan suatu kejadian yang sama.
Istilah kunci yang terakhir dalam definisi komunikasi adalah lingkungan. Lingkungan (lingkungan) adalah situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri atas beberapa elemen, seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi, dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar.
 
2.  Macam-macam Komunikasi
Ada beberapa macam komunikasi tergantung dari segi yang ditentukan.
a.       Dari segi cara penyampaian pesan: komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.
b.      Dari segi bentuk kemasan pesan: komunikasi verbal dan nonverbal.
c.       Dari segi keresmian perilaku, saluran komunikasi yang digunakan: komunikasi formal dan nonformal.
d.      Dari segi pasangan yang terlibat dalam komunikasi: komunikasi intrapersonal ─ pengirim pesan dan penerima pesan adalah diri sendiri, interpersonal ─ satu orang pengirim dan satu orang penerima, kelompok kecil ─ komunikasi dalam kelompok kecil, kelompok besar ─ pengirim dan banyak orang sebagai penerima, komunikasi publik atau massa ─ komunikasi pengirim dengan umum dan massa banyak.
 
3.     Model Komunikasi S-R
Terdapat ratusan model-model komunikasi yang telah di buat para pakar. Kekhasan suatu model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma yang digunakan, kondisi teknologis, dan semangat zaman yang melengkapinya. Berikut salah satu model komunikasi yang terkenal, yaitu Model S-R.
Model Stimulus-Respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus–respon. Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi reaksi yang sangat sederhana. Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia. Secara implisit ada asumsi dalam model S-R ini bahwa perilaku (respon) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya, komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemampuan bebasnya. Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada sistem pengendalian suhu udara alih-alih pada perilaku manusia.


Sumber :
Hardjana, A. M. (2007). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Edisi 3. Terjemahan Maria N. D. M. Jakarta: Salemba Humanika.

Kamis, 12 Januari 2017

Teratrik untuk bekerja pada divisi Marketing?

Marketing. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, marketing menjadi pemasaran. Apa itu pemasaran? Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran kerap kali dikaitkan dengan sales atau penjualan. Jika strategi pemasarannya bagus, maka akan sangat berpengaruh pada tingkat penjualannya (menjadi meningkat). Maka itu, pada perusahaan, divisi marketing dan sales saling berhubungan dan saling membantu satu sama lain. Atau dalam beberapa perusahaan, 2 divisi tersebut digabung menjadi satu departemen.
Seseorang yang in-charge terhadap divisi marketing ini, baik itu level staff ataupun manager, akan memiliki nama jabatan (job title) sebagai Marketing Staff atau Marketing Manager di perusahaan. Marketing Staff dan Marketing Manager ini adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengontrol, dan mengkoordinir proses pemasaran untuk mengembangkan pasar secara efektif dan efisien sehingga produk yang ditawarkan dapat mencapai atau bahkan melebihi target penjualan (sales).
Marketing Staff atau Marketing Manager memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1.       Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan
2.       Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar
Tertarik  untuk bekerja pada divisi marketing?

Ada beberapa spesifikasi yang harus kamu punya sebelum melamar ke suatu perusahaan untuk jabatan Marketing Staff ataupun Manager, sebagai berikut:
1.      Pria/Wanita usia maksimal 30 tahun
2.      Pendidikan minimal D3/S1 semua jurusan
3.      Memiliki pengalaman di bidang marketing selama 1 tahun atau lebih
4.      Mampu bekerja sendiri maupun kelompok (tim)
5.      Siap bekerja di bawah tekanan dan mencapai target
6.      Komunikatif, kreatif, bertanggung jawab 
7.      Berpenampilan menarik


Sumber : PortalHR.com

Tertarik menjadi Finance Staff?

Finance staff adalah suatu jabatan pekerjaan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi keuangan perusahaan (jurnal entry sampai dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran, keakuratan dan ketertiban administrasi keuangan perusahaan.
Finance Staff atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai staf keuangan. Dilihat dari namanya saja sudah membuat orang tertarik, uang. Siapa yang tidak ingin punya uang banyak? Siapa yang tidak ingin memiliki pekerjaan yang bertugas hanya menghitung uang, uang, dan uang? Pekerjaannya gampang sekali. Kelihatannya memang seperti itu, bagaimana faktanya? Seorang FA tidak melulu tentang uang, coba lihat ada banyaknya surat-surat tagihan, nota/kwitansi pembayaran maupun pembelian, faktur, serta dokumen-dokumen keuangan lainnya. Belum lagi semua itu harus di-input ke dalam komputer sebagai bentuk data digital. Yang pastinya harus punya ketelitian tinggi agar data yang dimasukkan akurat alias asli sesuai dengan seluruh kegiatan finansial perusahaan.
Finance Staff memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1.       Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang/piutang
2.       Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu
3.       Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu
4.       Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif
5.       Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran
6.       Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar
7.       Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen
Masih tertarik  untuk menjadi Finance Staff?
Ada beberapa spesifikasi yang harus kamu punya sebelum melamar ke suatu perusahaan untuk jabatan Finance Staff, sebagai berikut:
1.      Pria/Wanita usia maksimal 25 tahun
2.      Pendidikan minimal SMA/SMK (Akuntansi), atau D3/S1 jurusan ekonomi/akuntansi
3.      Memiliki pengalaman menjadi Finance Staff minimal 1-2 tahun
4.      Memahami cara membuat laporan keuangan
5.      Bisa input data menggunakan komputer (excel, word dan outlook)
6.      Jujur, teliti, dan pekerja keras


 Sumber : PortalHR.com

Tertarik untuk menjadi GA (General Affair)?

General Affair atau GA (dibaca ji-ey) adalah suatu divisi di perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan “pekerjaaan/bagian umum”. Pekerjaan umum disini bukan berarti pekerjaannya bisa dikerjakan maupun diperuntukkan bagi khalayak/masyarakat umum. Tetapi “pekerjaan/bagian umum” pada GA adalah mencakup dan berkaitan dengan segala layanan yang mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan. Layanan GA terutama adalah pengadaan, pengelolaan, serta pemeliharaan barang/jasa maupun sarana dan fasilitas yang diperlukan maupun yang sudah ada di perusahaan. Layanan GA juga meliputi administrasi pengelolaan aset-aset fisik perusahaan dan kerjasama dengan bagian bisnis, operasional dan keuangan terkait pengadaan yang dilakukan. Layanan-layanan GA tersebut nantinya akan dijadikan sebagai penunjang sistem/prosedur kerja bagi unit-unit kerja lain di perusahaan.
Seseorang yang in-charge terhadap divisi GA ini, baik itu level staff ataupun manager, akan memiliki nama jabatan (job title) sebagai GA Staff atau GA Manager di perusahaan. GA Staff dan GA Manager ini memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1.      Melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst).
2.      Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui.
3.      Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
4.      Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindaklanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
5.      Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
Tertarik untuk menjadi GA?
Ada beberapa spesifikasi yang harus kamu punya sebelum melamar ke suatu perusahaan untuk jabatan GA Staff dan GA Manager, sebagai berikut:
1.      Pria/Wanita usia maksimal 30  tahun
2.      Pendidikan minimal SMA atau sederajat, atau S1 semua jurusan (terutama Hukum, Psikologi, Manajemen, ataupun Teknik) dengan ketentuan IPK masing-masing perusahaan (setiap perusahaan berbeda)
3.      Tidak harus memiliki pengalaman, jika memiliki pengalaman 1-5 tahun dalam bidang General Affairs lebih diutamakan
4.      Terbiasa dan mampu menangani office boy, kurir dan security, pengadaan ATK, serta pengadaan kebutuhan operasional lainnya seperti kendaraan bermotor beserta perawatannya
5.      Terbiasa dan mampu menangani pemeliharaan gedung perkantoran
6.      Komunikatif, disiplin, tegas dan cekatan



Sumber : PortalHR.com

Sabtu, 07 Januari 2017

Psikologi Manajemen dan Aktivasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengertian Manajemen
Menurut Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.      Manajemen sebagai suatu proses
2.      Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
3.      Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Berdasarkan definisi-definisi diatas, manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning, Organizing, Leading, Controlling).
·        Perencanaan (planning)
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
·        Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
·        Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
·        Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Kaitannya dengan Psikologi
Manajemen sebagai sebuah proses pengaturan yang memiliki berbagai elemen sumber daya yang kompleks, terutama sumber daya manusia yang memiliki akal pikiran serta emosi yang dapat berubah sewaktu-waktu sehingga diperlukan suatu bidang ilmu yang mengerti tentang hal ini untuk mengatasi problematika yang sewaktu-waktu dapat muncul yang dapat mengganggu kinerja dari bagian manajemen bahkan dapat mengganggu produktivitas kinerja organisasi sehingga target dan tujuan tidak dapat tercapai dengan baik.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
 

Pengertian Organisasi
Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa “I define organization as a system of cooperatives of two more persons ─ “organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih”. Menurut Dimock, “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose”“organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan”.
Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain. Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.

Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Aktivitas manajemen sumber daya manusia adalah sebagai tindakan yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi. Aktivitas sumber daya manusia  berupa program tantangan dirancang untuk merespon tujuan sumber daya manusia dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada tiga hal yang perlu ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia:
  1. Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi ke masa depan dan proktif. 
  2. Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan. 
  3. Manajemen sumber daya manusia haruslah memperlakukan karyawan sebagai individu dan merancang program yang sesuai dengan keunikan masing-masing individu.
Manajemen sumber daya manusia yang efektif tidak terfokus pada kesalahan di masa lalu. Manajemen sumber daya manusia menempatkan upayanya, menggunakan anggarannya, dan mengerahkan tenaganya pada aktivitas yang dirancang untuk menyediakan bagi perusahaan sekumpulan orang yang terlatih dengan baik, dikembangkan dengan baik, termotivasi, dan terlindungi dari bahaya sehingga mereka dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas:
  1. Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen. 
  2. Kualitas. Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut akan berkurang. 
  3. Pelayanan. SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM.

 Sumber:
 sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
 ipdcpoa.files.wordpress.com/2011/02/pengertian-manajemen.pdf
 faradishanurfita82.blogspot.co.id/2015/10/psikologi-manajemen.html
 www.psychologymania.com/2012/12/aktivitas-manajemen-sumber-daya-manusia.html